KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, pada akhirnya dapat menyelesaikan Makalah yang berjudul “PENYAKIT INFEKSI MENULAR SEKSUAL DAN HUBUNGANNYA DENGAN HIV/AIDS’’ ini dengan baik dan tepat waktu.
Penulis juga berterimakasih kepada dosen pembimbing penulis dan rekan-rekan yang sudah memberikan masukan dan ide-ide atas selesainya makalah ini.
Adapun makalh ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Topik Khusus Dalam memperdalam materi kuliah patologi. Semoga dengan adanya makalah ini dapat memperdalam wawasan kita untuk memahami materi khususnya tentang penyakit menular seksual.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan laporan tugas ini terdapat kekurangan baik dari segi materi maupun teknik penulisan dan pengetahuan.Oleh karena itu penulis mengharapkan adanya masukan dan kritik serta saran yang membangun untuk kekurangan yang ada dari segala pihak yang membaca makalah ini.
Penulis tak henti-hentinya mengucapkan terima kasih dan semoga tuhan Yang Maha Esa memberikan kebaikan dan rakhmat bagi kita semua.Segala kesalahan, keterbatasan dan kekurangan dalam bentuk apapun yang mungkin ada dalam laporan tugas ini, penulis memohon maaf, kiranya dapat dimaklumi dengan bijaksana.
Medan, Oktober 2013
Penulis
PENYAKIT INFEKSI MENULAR SEKSUAL DAN HUBUNGANNYA DENGAN HIV/AIDS
BAB 1 PENDAHULUAN
Penyakit menular seksual (PMS) atau kadang-kadang disebut infeksi menular seksual (IMS) adalah penyakit yang menyebar melalui hubungan seks. Orang awam lebih sering menyebutnya penyakit kelamin. PMS ditularkan melalui pertukaran cairan tubuh atau kontak dengan lesi penyakit. Selain melalui kontak seksual, PMS juga dapat menular lewat penggunaan bersama jarum suntik dan dari ibu ke anak sebelum, selama atau setelah persalinan.
PMS terutama berisiko pada mereka yang berganti-ganti pasangan. Semakin sering Anda berganti pasangan, semakin besar risiko Anda terinfeksi PMS. Risiko PMS dapat dikurangi dengan perilaku seks yang aman.
PMS memengaruhi baik pria maupun wanita. Namun, masalah kesehatan dan konsekuensi jangka panjang PMS cenderung lebih parah pada wanita. Beberapa PMS dapat menyebabkan infeksi radang panggul, abses tuba falopi/ovarium, dan parut organ reproduksi yang dapat menyebabkan kehamilan ektopik (kehamilan di luar rahim), infertilitas dan bahkan kematian.
Di Indonesia penyakit ini mulai menjalar dengan perkembangan penularan yang cukup cepat. Tidak dapat disangkal bahwa mata rantai penularan infeksi menular seksual adalah wanita tunasusila (WTS) yang dapat menyusup dalam kehidupan rumah tangga. Perubahan perilaku seksual telah menyebabkan timbunya berbagai masalah yang berkaitan dengan infeksi menular seksual dan kehamilan yang tidak dikehendaki. Bila penyakit infeksi menular seksual sebagian besar dapat diselesaikan dengan pengobatan yang tepat sehingga tidak menimbulkan penyulit selanjutnya, berbeda dengan kehamilan yang tidak dikehendaki. Masalah terakhir ini mempunyai dampak yang lebih luas baik biologis, psikologis, sosial, spiritual, dan etika.
Penyakit infeksi menular seksual dapat menimbulkan infeksi akut (mendadak) yang memerlukan penanganan yang tepat karena akan dapat menjalar ke alat genitalia bagian dalam (atas) dan menimbulkan penyakit radang panggul. Pengobatan yang kurang memuaskan akan menimbulkan penyakit menjadi menahun (kronis) dengan akibat akhir rusaknya fungsi alat genitalia bagian dalam sehingga menimbulkan kurang subur atau mandul.
BAB 2 PEMBAHASAN
Pengertian
IMS (infeksi menular seksual) adalah golongan penyakit menular atau penyakit infeksi yang di tularkan terutama dengan cara hubungan seksual melaui penis, vagina, anal,dan oral. Penularan IMS juga dapat terjadi dengan cara lain, yaitu melalui transfusi darah dengan darah yang sudah terinfeksi HIV, saling bertukar jarum suntik pada pemakaian narkoba, tertusuk jarum suntik yang tidak steril secara sengaja atau tidak sengaja, menindik telinga atau tato dengan jarum yang tidak steril, penggunaan alat pisau cukur secara bersama-sama (khususnya jika terluka dan menyisakan darah pada alat). Bisa juga di tularkan pada bayi saat ibu hamil, melahirkan ataupun menyusui.
IMS ini dapat disebabkan oleh adanya suatu virus, bakteri atau parasit jamur. Ims jika tidak di tangani secara cepat dapat menimbulkan efek samping yang berbahaya atau fatal. Efek sampingnya yaitu dapat berupa kemandulan pada pria maupun wanita yang di sebabkan oleh penyebaran infeksi pada alat kelamin bagian dalam, seperti Gonore dan klamidia, menyebabkan kematian pada kasus seperti AIDS, Sifilis, dan Hepatitis, menyebabkan kanker dan penyebab penyakit yang selalu kambuh seperti herpes genetalis dan kondulima akuminata, selain itu juga pada ibu yang sedang hamil dan saat itu terkena IMS hal itu bisa menularkan pada bayi yang sedang di kandungnya, dan akan menyebabkan bayi tersebut lahir cacat, lahir muda, atau bahkan lahir mati. Dalam makalahkali ini, pembahasan lebih di perdalam tentang IMS dan hubungannya dengan HIV/AIDS.
Gejala-gejala IMS seperti berikut :
1. Keluarnya cairan yang tidak normal dari saluran kencing atau liang senggama (keputihan yang banyak, berbau amis, berwarna putih kekuning-kuningan atau putih kehijauan), vagina atau tubuh disertai nyeri atau panas pada saat buang air kecil/ melakukan hubungan seksual.
2. Keluarnya cairan yang tidak normal dari saluran kencing atau liang senggama (keputihan yang banyak, berbau amis, berwarna putih kekuning-kuningan atau putih kehijauan).
3. Rasa nyeri pada saat kencing atau saat berhubungan seksual.
4. Rasa gatal pada alat kelamin atau sekitarnya.
5. Lecet, atau luka kecil disertai dengan pembengkakan kelenjar getah bening.
Jenis
Beberapa jenis penyakit menular seksual yang paling umum:
- Klamidia. Infeksi klamidia adalah salah satu PMS yang paling umum. Klamidia adalah bakteri berbentuk bola. Banyak orang yang terinfeksi klamidia tidak memiliki gejala sehingga tidak menyadarinya. Hal ini meningkatkan risiko menular ke pasangan dan berkembang kronis menjadi radang panggul. Bila timbul gejala, Klamidia dapat ditandai dengan keluarnya cairan dari penis/vagina, rasa gatal di kelamin, dan rasa sakit saat buang air kecil dan berhubungan seks. Klamidia dapat diobati dengan antibiotik.
- Gonore (GO). Gonore adalah PMS yang disebabkan oleh bakteri. Bakteri ini menginfeksi tidak hanya organ seks, tapi juga tenggorokan atau rektum, tergantung praktik seksual yang dijalankan. Gonore bisa terjadi tanpa gejala. Bila ada, gejalanya sangat mirip dengan Klamidia. Banyak penderita gonore juga terinfeksi klamidia. Untungnya, antibiotik yang memberantas klamidia juga efektif untuk gonore .
- Herpes genitalis. Herpes genital biasanya disebabkan oleh virus herpes simpleks (HSV) Tipe II. Lesi herpes ditemukan baik di bagian luar maupun dalam alat kelamin, di sekitar anus dan rongga mulut. Tidak ada obat untuk herpes genital. Virus terus berada di dalam ganglia saraf. Dengan pertahanan tubuh yang baik, kemunculan gejala dapat ditekan. Bila sistem kekebalan tubuh buruk, infeksi dapat kambuh.
- HIV/AIDS. AIDS adalah PMS paling berbahaya yang disebabkan infeksi HIV (human immunodeficiency virus). Virus ini hadir di semua cairan tubuh, terutama terkonsentrasi di air mani dan darah. Penularan HIV terjadi melalui kontak dengan cairan tubuh yang mengandung virus ini. Infeksi HIV/AIDS tidak bisa disembuhkan sampai saat ini, tapi diagnosis dini sangat penting. Semakin cepat diketahui adanya infeksi HIV, semakin terlindungi calon pasangan Anda dan semakin tepat perawatan medis dapat diberikan untuk meningkatkan kualitas hidup dan memperpanjang harapan hidup pasien.
- Kutil kelamin. Kutil kelamin disebabkan oleh virus papiloma manusia (HPV). Kutil biasanya hadir di penis atau vulva dan juga dapat terjadi di sekitar dubur atau rongga mulut. Kutil kelamin dapat diobati dengan krim khusus dan pembedahan. Beberapa vaksin yang melindungi dari kanker serviks juga dapat mencegah virus penyebab kutil kelamin.
- Sifilis (raja singa). Sifilis disebabkan oleh bakteri Treponema pallidum. Setelah infeksi awal, bakteri menyebar melalui aliran darah ke seluruh tubuh sehingga menyebabkan ruam kulit, demam, lelah dan kehilangan rambut. Sifilis dapat diobati dengan antibiotik .
- Hepatitis. Hepatitis B,C,D dan E dapat ditularkan melalui hubungan seksual, namun yang paling umum adalah hepatitis B dan D. Virus hepatitis menyerang liver dan dapat menyebabkan sirosis dalam jangka panjang. Meskipun tidak ada obat bagi yang sudah terinfeksi, vaksin hepatitis B tersedia untuk pencegahan hepatitis B dan D.
Apakah AIDS Itu?
AIDS (Acquired Immuno Deficiency Syndrome) adalah penyakit yang disebabkan oleh virus HIV (Humman Immunodeficiency Virus) yang merusak kekebalan tubuh, sehingga tubuh mudah diserang oleh bermacam-macam penyakit. AIDS bukan merupakan penyakit turunan, oleh sebab itu dapat menjangkit siapa saja. Sistem kekebalan dianggap menurun ketika sistem tersebut tidak dapat lagi menjalankan fungsinya memerangi infeksi dan penyakit- penyakit. Orang yang kekebalan tubuhnya menurun (Immunodeficient) menjadi lebih rentan terhadap berbagai infeksi, yang sebagian besar jarang menjangkiti orang yang tidak mengalami defisiensi kekebalan. Penyakit-penyakit yang berkaitan dengan defisiensi kekebalan yang parah dikenal sebagai “infeksi oportunistik” karena infeksi-infeksi tersebut memanfaatkan sistem kekebalan tubuh yang melemah. Orang yang mengidap HIV di dalam tubuhnya disebut HIV + (HIV positif) atau pengidap HIV. Orang yang telah terinfeksi HIV dalam beberapa tahun awal tidak akan menunjukkan gejala, akan tetapi mempunyai potensi sebagai sumber penularan terhadap orang lain.
Cara Kerja HIV dalam Tubuh Manusia dan Perjalanan Infeksinya
Manusia dengan system kekebalan tubuh yang sehat mampu memerangi infeksi dan bakteri karena adanya sel darah putih (Limfosit) yang berperan sebagai “tentara” agar tubuh seseorang tetap sehat dan terbebas dari ancaman infeksi. Limfosit bekerja dengan memanggil bala bantuan limfosit lainnya atu dengan memproduksi antibodi untuk menetralisir benda asing tersebut. Bila seorang telah terinfeksi HIV maka virus menyerang sel darah putih, khususnya yang disebut CD4. Virus kemudian menyerang CD4 dan merusak system genetikanya sehingga tubuh tidak lagi memproduksi CD4, melainkan mereplikasi HIV, kemudian virus tersebut merusak CD4. Demikian terus menerus sehingga jumlah CD4 dalam tubuh berkurang, akibatnya system kekebalan tubuh menjadi turun dan tubuh mudah terserang infeksi lainnya.
Saat HIV masuk ke dalam tubuh manusia, 3 – 6 bulan pertama disebut periode jendela, yaitu suatu periode waktu dimana pada awal seseorang terinfeksi HIV , akan tetapi bila dilakukan pemeriksaan terhadap darahnya hasilnya negatif, antibody terhadap HIV belum terdeteksi. Pada saat ini orang tersebut sudah dapat menularkan HIV. Masa inkubasi HIV rata-rata adalah 5-10 tahun, yaitu masa dimana virus HIV masuk ke dalam tubuh manusia sampai menunjukkan gejala penyakit. Kemudian setelah waktu 5-10 tahun berlalu kemudian muncul gejala penyakit, dan orang tersebut disebut menderita AIDS. Lamanya dapat bervariasi dari satu individu dengan individu yang lain. Dengan gaya hidup sehat, jarak waktu antara infeksi HIV dan menjadi sakit karena AIDS dapat berkisar antara 10-15 tahun, kadang-kadang bahkan lebih lama. Terapi antiretroviral dapat memperlambat perkembangan AIDS dengan menurunkan jumlah virus (viral load) dalam tubuh yang terinfeksi.
Penularan HIV
Penularan HIV akan terjadi bila terjadi kontak atau percampuran dengan cairan tubuh yang mengandung HIV antara lain melalui :
- Berhubungan seksual dengan orang dengan HIV positif, baik secara heteroseksual (lain jenis) maupun homoseksual (sesama jenis) tanpa menggunakan kondom.
- Melalui transfusi darah dan transplantasi organ yang tercemar HIV.
- Melalui alat/jarum suntik atau alat tusuk lainnya yang tercemar HIV seperti alat tindik, tattoo, akupuntur dan lain-lain.
- Pemindahan dari ibu hamil ke janin yang dikandungnya saat persalinan atau penularan lewat air susu ibu ke bayinya.
Dari uraian di atas maka terdapat orang – orang yang berisiko tinggi tertular HIV yaitu :
- Wanita atau laki-laki yang berganti-ganti pasangan berhubungan seksual beserta pasangannya
- Pekerja Seks Komersil dan pelanggannya
- Orang-orang yang melakukan hubungan seksual yang tidak wajar seperti hubungan seks melalui dubur (anal sex)
- Penyalahguna Narkotika dengan suntikan yang menggunakan jarum suntik secara bersama.
Sedangkan hal-hal berikut ini tidak menularkan HIV
- Bersenggolan dengan pengidap HIV
- Berjabat tangan
- Bersentuhan dengan pakaian atau barang-barang lainnyabekas penderita HIV
- Penderita HIV yang bersin-bersin, batuk ataupun membuang ingus di depan kita
- Bepelukan
- Berciuman biasa, bukan deep kiss/ yang menyebabkan lecet
- Melalui makanan dan minuman, atau makan bersama dengan pengidap HIV
- Sama-sama berenang di kolam renang
- Pemakaian WC, wastafel atau kamar mandi bersama-sama
- Gigitan nyamuk atau serangga lainnya
Tahapan perkembangan HIV secara umum dibagi menjadi beberapa tingkat antara lain :
- Tahapan Primer. Seseorang positif terkena HIV namun belum menunjukkan gejala, gejala hanya berupa gejala flu seperti pusing, agak demam, lemas dan lain-lain sehingga sering terabaikan. Biasanya terjadi setelah 2-4 minggu saat pertama kali virus masuk ke tubuh seseorang.
- Tahapan Asimptomatik atau Tanpa Gejala. Seseorang sudah HIV positif akan tetapi belum menunjukkan gejala. Jumlah CD4 dalam darah terus berkurang. Kadang-kadang disertai keluhan pembengkakan kelenjar getah bening.
- Tahapan Simptomatik atau bergejala. Seseorang yang sudah terkena HIV mengalami gejala ringan namun tidak mengancam seperti demam yang bertahan lebih dari 1 bulan, berat badan menurun lebih dari 10% dalam 1 bulan, diare selama lebih dari 1 bulan, berkeringat di malam hari, batuk lebih dari 1 bulan, kelelahan berkepanjangan. Kadang-kadang gejala dermatitis pada kulit, infeksi pada mulut, lidah sering dilapisi lapisan putih, herpes dan lain-lain. Gejala akan semakin parah seiring penurunan jumlah CD4.
- Tahapan Akhir atau AIDS. Seseorang sudah menunjukkan gejala AIDS penuh, yaitu adanya penyakit opotunistik, seperti infeksi paru (Pneumocystic jerovicii), kandidiasis, Sarkoma Kaposi, tuberculosis, berat badan menurun drastis, diare tanpa henti, toksoplasma pada otak, dan lain-lain. Sebagian besar keadaan ini merupakan infeksi oportunistik yang apabila diderita oleh orang yang sehat, dapat diobati.
Gejala HIV/AIDS
1. Rasa lelah yang berkepanjangan
2. Sering demam (lebih dari 38* C) disertai keringat malam tanpa sebab yang jelas
3. Berat badan menurun secara drastis
4. Perbesar kelenjar (di leher, ketiak, lipatan paha) tanpa ada sebab yang jelas
5. Bercak merah kebiruan pada kulit (kanker kulit)
6. Diare lebih dari satu bulan tanpa sebab yang jelas
7. Bercak putih atau luka di mulut
HIV digolongkan sebagai Infeksi menular Seksual (IMS) karena keduanya mempunyai keterkaitan yaitu sama-sama dapat ditularkan melalui hubungan seksual, keduanya juga berisiko menyerang orang-orang yang berprilaku berganti-ganti pasangan seks tanpa memakai kondom. Luka basah yang ditemukan pada pasien IMS menjadi pintu masuk HIV langsung ke pembuluh darah, sehingga tertular IMS berarti memperbesar risiko tertular HIV.
Penanganan Gejala IMS
Untuk dapat melakukan penanganan terhadap IMS pada diri sendiri, kita terlebih dahulu harus mengenali tanda gejala IMS yang sudah di sebut di atas, setelah tanda dan gejala sudah di kenali segera lakukan penanganan dengan benar yaitu :
1. Segera pergi ke dokter untuk diobati
a. Jangan mengobati IMS sendiri tanpa mengetahui penyakit apa yang menyerang kita (jenis IMS sangat banyak dan ada kemungkinan terjadi komplikasi), dibutuhkan tes untuk memastikan IMS yang diderita.
b. Jangan minum obat sembarangan. Obat IMS berbeda-beda, tergantung jenis IMS yang diderita.
c. Jangan pergi berobat ke dukun atau tukang obat. Hanya dokter yang tahu persis kebutuhan obat untuk IMS yang diderita. Penggunaan herbal bisa dilakukan (sebaiknya) jika ada yang mengawasi/penanggungjawab.
2. Ikuti saran dokter, jangan menghentikan minum obat yang diberikan dokter meskipun sakit dan gejalanya sudah hilang. Jika tidak diobati dengan tuntas (obat dikonsumsi sampai habis sesuai anjuran dokter) , maka kuman penyebab IMS akan kebal terhadap obat-obatan.
3. Jangan berhubungan seks selama dalam pengobatan IMS. Hal ini berisiko menularkan IMS yang diderita kepada pasangan seks Anda.
4. Jangan hanya berobat sendiri saja tanpa melibatkan pasangan seks (khususnya pasangan sah). PMS hanya dapat dicegah 100% dengan tidak berhubungan seksual dan melakukan kontak cairan tubuh. Tidak berganti-ganti pasangan seksual dan menggunakan kondom secara konsisten dapat mengurangi risikonya secara signifikan.
5. Jaga kebersihan diri untuk mengurangi risiko terinfeksi. Cuci daerah kelamin luar dengan air dan sabun ber-pH netral. Hindari penggunaan sabun antiseptik kuat atau sejenisnya di daerah kelamin Anda.
6. Ketika ada gejala seperti lesi kulit, gatal atau sensasi terbakar di daerah kelamin Anda, segeralah berkonsultasi dengan dokter agar dapat ditangani sejak dini bila perlu. Hindari seks tanpa pengaman dalam periode ini agar Anda tidak menulari pasangan Anda.
7. Hindari pemakaian jarum suntik secara bersamaan.
Peran Tenaga Kesehatan Masyarakat
Sebagai seorang tenaga kesehatan mempunyai peranan penting untuk mencegah penyakit infeksi menular seksual meskipun tidak berwenang mengobati secara khusus. Namun, tenaga kesehatan masyarakat bisa melakukan pencegahan dengan melakukan promosi kesehatan di daerah-daerah tentang arti pentingnya menjaga kebersihan alat reproduksi serta resiko yang akan di alami jika terkena IMS yang sangat merugikan bahkan dapat menyebabkan kematian. Menjaga perilaku agar tidak menyimpang dan dapat berhubungan seksual dengan aman. Dengan begitu diharapkan masyarakat dapat mengerti dan dapat lebih waspada. Tenanga kesehatan masyarakat juga dapat memberi informasi melalui penyuluhan tentang bahaya yang di timbulkan oleh penyakit infeksi menular seksual.
BAB 3 PENUTUP
a.Saran
Penulis mengharapkan agar tenaga kesehatan dapat mengetahui dan memanfaatkan makalah ini untuk
menambah wawasan dalam penyakit menular seksual dan dapat dicegah atau ditanggulangi di lingkungan
masyarakat dengan mengembangkan pemahaman agar tidak berhubungan seksual secara bebas dan hanya melakukan pada pasangan seks yang resmi, menjaga kebersihan alat kelamin, dan menghidari pemakaian alat suntik secara bersamaan.
b.Kesimpulan
IMS merupakan penyakit seksual yang dirasa cukup membahayakan bahkan menimbulkan kematian, untuk itu perlu adanya suatu pencegahan yang benar dan tepat, menjaga kebersihan alat kelamin dapat menjadi salah satu cara, sehigga nantinya tidak menyebar dan menimbulkan suatu komplikasi. Semua orang dapat beresiko terkena infeksi ini. IMS ada banyak macamnya,pengobatan penyakit berbeda-beda karena penyebab IMS berasal dari berbagai sumber seperti virus, bakteri maupun jamur parasit.
PMS biasanya ditularkan dari satu orang kepada orang lainnya melalui hubungan heteroseksual, homoseksual atau kontak intim melalui genitalia, mulut atau rectum.Beberapa penyakit menular seksual yang dibahas didalam makalah ini mencangkup Gonorhea, Syiphillis, Herpes genital dan HIV /AIDS
Didalam makalah dijelaskan penyebab dan tanda-tanda atau gejala dan penyakit menular seksual antara lain pengeluaran cairan yang tidak normal dan saluran kencing atau liang senggama (berbau amis, keputihan yang banyak sekali) rasa nyeri atau sakit pada saat kencing atau saat berhubungan seksual, lecet, luka kecil yang disertai dengan pembengkakan kelenjar getah bening,dll.Adapun pencegahan atau penanggulangan PMS tergantung dari jenis-jenis PMS yang dijelaskan.
DAFTAR PUSTAKA
Prof.dr.Ida Bagus Gede,Manuaba.Spog, Mengenali Kesehatan Reproduksi Wanita. Arcan.Jakarta.1999
BKKBN. IMS, Jakarta 2002
Obat herbal Dr. imoloa yang hebat adalah obat penyembuhan yang sempurna untuk Virus HIV, saya mendiagnosis HIV selama 8 tahun, dan setiap hari saya selalu mencari penelitian untuk mencari cara sempurna untuk menghilangkan penyakit mengerikan ini karena saya selalu tahu bahwa apa yang kita butuhkan karena kesehatan kita ada di bumi. Jadi, pada pencarian saya di internet saya melihat beberapa kesaksian berbeda tentang bagaimana Dr. imoloa dapat menyembuhkan HIV dengan obat herbal yang kuat. Saya memutuskan untuk menghubungi pria ini, saya menghubunginya untuk obat herbal yang saya terima melalui layanan kurir DHL. Dan dia membimbing saya bagaimana caranya. Saya memintanya untuk solusi minum obat herbal selama dua minggu. dan kemudian dia menginstruksikan saya untuk pergi memeriksa yang saya lakukan. lihatlah aku (HIV NEGATIF). Terima kasih Tuhan untuk dr imoloa telah menggunakan obat herbal yang kuat untuk menyembuhkanku. ia juga memiliki obat untuk penyakit seperti: penyakit parkison, kanker vagina, epilepsi, Gangguan Kecemasan, Penyakit Autoimun, Nyeri Punggung, Keseleo, Gangguan Bipolar, Tumor Otak, Ganas, Bruxisme, Bulimia, Penyakit Disk Serviks, Penyakit Kardiovaskular, Penyakit Kardiovaskular, Neoplasma, kronis penyakit pernapasan, gangguan mental dan perilaku, Cystic Fibrosis, Hipertensi, Diabetes, asma, radang sendi yang dimediasi autoimun yang dimediasi. penyakit ginjal kronis, penyakit radang sendi, sakit punggung, impotensi, spektrum alkohol feta, Gangguan Dysthymic, Eksim, kanker kulit, TBC, Sindrom Kelelahan Kronis, sembelit, penyakit radang usus, kanker tulang, kanker paru-paru, sariawan, kanker mulut, tubuh nyeri, demam, hepatitis ABC, sifilis, diare, Penyakit Huntington, jerawat punggung, gagal ginjal kronis, penyakit addison, Penyakit Kronis, Penyakit Crohn, Cystic Fibrosis, Fibromyalgia, Penyakit Radang Usus Besar, penyakit kuku jamur, Penyakit Kelumpuhan, penyakit Celia, Limfoma , Depresi Besar, Melanoma Ganas, Mania, Melorheostosis, Penyakit Meniere, Mucopolysaccharidosis, Multiple Sclerosis, Distrofi Otot, Rheumatoid Arthritis, Penyakit Alzheimer, email- drimolaherbalmademedicine@gmail.com / hubungi atau {whatssapp ..... +2347081986098. }
BalasHapus